SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD NEGERI 4 CIRAHAB KORWILCAM DINDIK LUMBIR KAB. BANYUMAS

Kisah Kancil dan Buaya

 Kisah Kancil dan Buaya

Sdn4cirahab.sch.id - Pada suatu hari yang cerah di hutan yang luas, terdapat sebuah sungai yang membelah hutan menjadi dua bagian. Sungai itu dipenuhi dengan air yang jernih, tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap makhluk hutan: sungai itu dihuni oleh buaya besar yang sangat ganas. Semua hewan di hutan tahu betul bahwa buaya itu sangat berbahaya, dan tidak ada yang berani menyeberanginya, kecuali jika terpaksa.

Namun, tidak demikian dengan si Kancil. Kancil, seekor hewan kecil yang cerdik dan gesit, sering kali menemukan cara untuk mengatasi masalah yang ada dengan kepintarannya. Suatu hari, Kancil sedang berjalan di tepi sungai, mencari jalan untuk menuju ke bagian lain dari hutan. Ia perlu menyeberangi sungai untuk melanjutkan perjalanannya. Namun, ketika Kancil ingin melangkah, ia melihat buaya besar yang tengah berjemur di atas batu besar di tepi sungai.

Buaya itu membuka mulut lebar-lebar, memperlihatkan gigi-gigi tajamnya, dan dengan suara serak ia berkata, "Kancil, kamu tidak akan bisa menyeberang sungai ini. Aku akan memangsa kamu kalau kamu mencoba menyeberang."

Kancil yang tahu betul bahwa buaya itu adalah musuh besar, tidak takut sedikit pun. Dengan wajah tenang dan cerdik, Kancil berkata, "Oh, Buaya, aku tidak takut dengan kamu. Tapi sebenarnya, aku butuh bantuanmu."

Buaya yang sombong dan merasa kuat itu pun menoleh, mendengarkan kata-kata Kancil. "Apa maksudmu?" tanya Buaya dengan sedikit rasa penasaran.

Kancil tersenyum lebar dan berkata, "Sungai ini sangat lebar, dan aku perlu menyeberang. Namun, aku ingin tahu seberapa kuat dirimu, Buaya. Kalau kamu bisa menunjukkan seberapa banyak buaya yang ada di sungai ini, aku akan percaya bahwa kamu benar-benar yang paling kuat."

Buaya merasa tersanjung dan bangga. "Tentu saja! Aku akan menunjukkan kepadamu betapa kuatnya aku. Semua buaya yang ada di sungai ini adalah bagian dari kerajaanku."

Dengan rasa percaya diri yang tinggi, Buaya berbaring di tepi sungai, lalu berteriak kepada teman-temannya yang ada di dalam air. "Wahai buaya-buaya! Ayo keluar dan tunjukkan kekuatan kita pada Kancil!"

Tak lama kemudian, buaya-buaya lain mulai muncul satu per satu dari dalam sungai, berenang ke arah Buaya yang besar. Kancil melihat ke arah mereka dengan penuh perhatian, dan saat buaya-buaya itu sudah berkumpul di tepi sungai, Kancil tersenyum puas.

"Kamu benar, Buaya," kata Kancil dengan santai. "Aku rasa aku sudah melihat cukup banyak buaya yang ada di sini. Tapi aku juga ingin tahu seberapa kuat kamu, apakah kamu bisa melompati sungai ini dan menyeberang bersama kami? Kalau kamu bisa melakukannya, barulah aku bisa percaya bahwa kamu benar-benar yang terkuat."

Buaya merasa bangga dan langsung menantang. "Tentu saja! Aku akan melompati sungai ini dan buktikan kepadamu!"

Dengan percaya diri, Buaya besar melompat ke dalam air dan mencoba melompat sejauh mungkin. Namun, begitu Buaya melompat, Kancil segera berlari cepat di sepanjang tepi sungai. Saat Buaya mendarat di sisi lain, Kancil sudah berada di atas batu besar di seberang sungai. "Hehehe! Terima kasih, Buaya! Aku sudah berhasil menyeberang tanpa masalah. Terima kasih atas bantuanmu!" seru Kancil dengan senyum lebar.

Buaya yang merasa malu dan marah karena tertipu, berteriak dengan suara keras, "Kancil! Kamu menipu aku!"

Namun Kancil yang gesit sudah jauh meninggalkan Buaya, melanjutkan perjalanannya di hutan yang luas, meninggalkan Buaya yang kesal dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Dengan kecerdikan dan kelincahan yang dimilikinya, Kancil sekali lagi berhasil mengalahkan buaya yang sombong dan terus menjalani petualangannya tanpa hambatan. Sejak saat itu, hewan-hewan di hutan pun belajar bahwa meskipun terkadang kekuatan fisik tampak mengesankan, kecerdikan dan ketangkasan sering kali lebih berguna untuk mengatasi rintangan yang ada.

0 Komentar