SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD NEGERI 4 CIRAHAB KORWILCAM DINDIK LUMBIR KAB. BANYUMAS

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Menurut Para Ahli

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Menurut Para Ahli: Memahami Perbedaan dan Penerapannya

Sdn4cirahab.sch.id - Motivasi adalah pendorong utama dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki alasan dan dorongan untuk bertindak, baik itu dalam hal mencapai tujuan pribadi, bekerja, atau menjalani aktivitas sehari-hari. Dua jenis motivasi yang paling sering dibahas dalam psikologi adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang keduanya, menjelaskan perbedaan antara keduanya, serta memberikan pandangan para ahli tentang kedua konsep motivasi tersebut.

Pengertian Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik mengacu pada dorongan untuk melakukan suatu aktivitas karena aktivitas itu sendiri memberikan kepuasan atau kesenangan. Ketika seseorang terlibat dalam suatu tugas karena mereka menikmati proses atau tantangan yang ada, maka mereka sedang dipengaruhi oleh motivasi intrinsik. Tidak ada hadiah eksternal yang diperlukan untuk memotivasi mereka. Dalam hal ini, individu merasa puas dan terpenuhi hanya dengan melakukan aktivitas tersebut.

Motivasi Ekstrinsik

Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berfokus pada dorongan untuk melakukan suatu aktivitas karena hasil atau imbalan yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Individu yang termotivasi secara ekstrinsik akan melakukan sesuatu dengan harapan mendapatkan penghargaan atau menghindari hukuman. Misalnya, seseorang mungkin bekerja keras untuk mendapatkan bonus atau untuk menghindari teguran dari atasan.

Perbedaan Antara Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Sumber Dorongan

Perbedaan paling mendasar antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terletak pada sumber dorongan. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu, yaitu perasaan puas, bahagia, atau tertantang saat menjalani aktivitas tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari faktor luar, seperti hadiah, pengakuan, atau penghargaan yang bisa didapat setelah melakukan suatu aktivitas.

Fokus Tujuan

Pada motivasi intrinsik, fokus tujuan adalah pada proses itu sendiri. Seseorang melakukan aktivitas karena ia menikmati atau merasa terampil dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, motivasi ekstrinsik berfokus pada hasil atau reward yang akan diperoleh setelah menyelesaikan suatu tugas.

Dampak terhadap Kinerja

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik cenderung berhubungan dengan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang. Hal ini karena orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih berkomitmen dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Sedangkan motivasi ekstrinsik sering kali lebih efektif untuk mencapai tujuan jangka pendek atau dalam situasi yang membutuhkan dorongan tambahan untuk memulai suatu tugas.

Pandangan Para Ahli Mengenai Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Teori Motivasi Maslow

Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia dapat dipenuhi melalui hierarki kebutuhan, yang dimulai dari kebutuhan fisiologis dasar hingga aktualisasi diri. Motivasi ekstrinsik lebih banyak berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan uang atau status. Namun, ketika seseorang mencapai tingkat aktualisasi diri, motivasi intrinsik menjadi lebih dominan, karena pada tingkat ini, seseorang melakukan aktivitas untuk kepuasan diri, bukan karena harapan akan penghargaan eksternal.

Teori Self-Determination (SDT) oleh Deci dan Ryan

Edward Deci dan Richard Ryan adalah dua ahli psikologi yang mengembangkan Teori Self-Determination (SDT), yang membahas perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik. SDT mengemukakan bahwa motivasi intrinsik berkembang ketika individu merasa memiliki kontrol atas tindakan mereka dan melakukan sesuatu karena itu adalah pilihan mereka. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik terjadi ketika individu merasa bahwa tindakan mereka didorong oleh kebutuhan atau keinginan eksternal, seperti hadiah atau penghargaan.

Menurut Deci dan Ryan, motivasi intrinsik sangat penting untuk perkembangan psikologis yang sehat, karena individu yang didorong oleh motivasi intrinsik cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan lebih terlibat dalam aktivitas mereka. Mereka juga merasa lebih otonom dan berdaya, yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental yang lebih baik.

Teori Dua Faktor Herzberg

Menurut Frederick Herzberg dalam teori Dua Faktor (Two-Factor Theory), ada dua jenis faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: faktor motivator dan faktor hygiene. Faktor motivator berkaitan dengan motivasi intrinsik, seperti pencapaian, pengakuan, dan pekerjaan yang bermakna. Faktor hygiene, di sisi lain, berkaitan dengan motivasi ekstrinsik, seperti gaji, kondisi kerja, dan hubungan dengan rekan kerja. Herzberg menyatakan bahwa faktor motivator lebih berpengaruh pada kepuasan kerja jangka panjang dan kinerja yang lebih tinggi, sementara faktor hygiene hanya mencegah ketidakpuasan, tetapi tidak meningkatkan kepuasan atau motivasi secara signifikan.

Pandangan Vroom tentang Motivasi

Victor Vroom dalam teori Expectancy Theory mengemukakan bahwa orang akan lebih termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas jika mereka mengharapkan hasil yang positif dari aktivitas tersebut. Dalam konteks ini, motivasi ekstrinsik sangat berperan penting, karena individu termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu jika mereka yakin akan menerima penghargaan atau hasil yang diinginkan. Meskipun demikian, Vroom juga menyadari pentingnya faktor internal, seperti keyakinan dan harapan individu terhadap hasil, dalam memotivasi tindakan mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Faktor Personal

Kondisi psikologis dan emosional individu sangat mempengaruhi jenis motivasi yang muncul. Orang yang memiliki minat dan passion yang kuat terhadap suatu kegiatan cenderung lebih dipengaruhi oleh motivasi intrinsik. Sebaliknya, mereka yang kurang tertarik pada kegiatan tersebut mungkin lebih terdorong oleh motivasi ekstrinsik, seperti insentif atau penghargaan.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dapat menjadi faktor pendorong bagi kedua jenis motivasi. Lingkungan yang mendukung dan memberikan tantangan positif dapat meningkatkan motivasi intrinsik, sedangkan lingkungan yang penuh dengan penghargaan eksternal seperti bonus, promosi, dan pengakuan dapat memperkuat motivasi ekstrinsik.

Tujuan dan Tugas

Jenis tugas yang dikerjakan juga mempengaruhi jenis motivasi yang dominan. Tugas yang menantang dan menarik cenderung menghasilkan motivasi intrinsik, sedangkan tugas yang lebih sederhana dan rutinitas seringkali memerlukan motivasi ekstrinsik untuk menyelesaikannya dengan efisien.

Penerapan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Kehidupan Sehari-hari

Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, motivasi intrinsik sangat penting untuk mendorong siswa agar mereka belajar karena mereka tertarik pada materi yang dipelajari. Namun, motivasi ekstrinsik seperti penghargaan dan penghargaan akademik juga dapat digunakan untuk mendorong siswa yang mungkin tidak termotivasi secara intrinsik.

Dunia Kerja

Di dunia kerja, kombinasi antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Penghargaan seperti gaji, bonus, dan promosi bisa meningkatkan motivasi ekstrinsik, sementara pemberian tugas yang menantang dan memberikan kesempatan untuk berkembang bisa meningkatkan motivasi intrinsik.

Kehidupan Pribadi

Motivasi intrinsik dalam kehidupan pribadi membantu individu untuk mengejar aktivitas yang mereka nikmati, seperti berolahraga, berkarya seni, atau belajar hal baru. Namun, motivasi ekstrinsik juga berperan penting, terutama ketika seseorang membutuhkan dorongan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti membeli rumah atau mempersiapkan pensiun.

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia, baik di bidang pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan pribadi. Meskipun keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam sumber dorongan dan fokus tujuan, keduanya sama-sama penting untuk memotivasi individu mencapai tujuan mereka. Menurut para ahli, penggabungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang efektif dapat menghasilkan keseimbangan yang lebih baik, yang dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan secara keseluruhan. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih bijak dalam mengelola motivasi dalam berbagai aspek kehidupan kita.

0 Komentar