Apa Perbedaan Motivasi Intrinsik dan Internal?
Sdn4cirahab.sch.id - Motivasi adalah kekuatan pendorong di balik perilaku manusia. Terdapat dua jenis motivasi yang sering dibahas dalam psikologi dan ilmu perilaku: motivasi intrinsik dan motivasi internal. Meskipun keduanya berhubungan dengan dorongan dari dalam diri seseorang, ada perbedaan yang signifikan dalam cara kerja, sumber, dan dampaknya terhadap perilaku. Artikel ini akan membahas perbedaan antara motivasi intrinsik dan motivasi internal secara mendalam, dengan fokus pada bagaimana keduanya memengaruhi tindakan kita dalam berbagai konteks, dari pendidikan hingga pekerjaan.
1. Pengertian Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik merujuk pada dorongan untuk melakukan suatu aktivitas karena kesenangan atau kepuasan yang didapatkan dari aktivitas tersebut itu sendiri. Dengan kata lain, orang yang termotivasi secara intrinsik melakukan suatu hal karena mereka menikmati prosesnya, bukan karena mendapatkan hadiah eksternal atau pengakuan dari orang lain. Motivasi jenis ini berakar pada rasa ingin tahu, pencapaian pribadi, atau perasaan senang yang datang dengan melakukan suatu kegiatan.
Contoh motivasi intrinsik adalah seseorang yang belajar bermain piano hanya karena mereka menikmati musik, atau seorang penulis yang menulis cerita karena mereka menikmati proses bercerita, tanpa mengharapkan penghargaan atau pengakuan.
Ciri-ciri Motivasi Intrinsik:
- Kesenangan pada Proses: Orang yang termotivasi secara intrinsik merasa senang dengan aktivitas itu sendiri.
- Tuntutan Terhadap Pencapaian Pribadi: Motivasi ini berkaitan dengan pencapaian yang bersifat pribadi, bukan eksternal.
- Keterlibatan Mendalam: Aktivitas yang dilakukan sering kali menghasilkan rasa keterlibatan yang tinggi.
- Tidak Bergantung pada Imbalan Eksternal: Motivasi ini tidak bergantung pada hadiah atau pengakuan dari luar.
2. Pengertian Motivasi Internal
Motivasi internal, di sisi lain, mengacu pada dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang, tetapi tidak selalu berhubungan dengan kesenangan atau kepuasan pribadi dari aktivitas itu sendiri. Motivasi internal lebih luas dan mencakup berbagai alasan mengapa seseorang merasa terdorong untuk bertindak, termasuk kewajiban, nilai-nilai pribadi, atau tujuan jangka panjang yang mereka anggap penting.
Berbeda dengan motivasi intrinsik yang berfokus pada kesenangan yang diperoleh selama proses, motivasi internal bisa mencakup rasa tanggung jawab, kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu, atau keinginan untuk memenuhi ekspektasi pribadi. Misalnya, seseorang mungkin bekerja keras untuk menyelesaikan tugas meskipun tidak menyukai pekerjaan tersebut, karena mereka merasa itu adalah bagian dari kewajiban atau mereka ingin mencapai tujuan jangka panjang.
Ciri-ciri Motivasi Internal:
- Berakar pada Nilai Pribadi: Dorongan untuk bertindak berdasarkan nilai atau keyakinan pribadi.
- Tujuan Jangka Panjang: Motivasi ini sering berfokus pada pencapaian tujuan yang lebih besar atau jangka panjang.
- Tanggung Jawab atau Kewajiban: Motivasi ini bisa datang dari rasa tanggung jawab, bukan hanya kepuasan diri.
- Bukan Selalu Menyenangkan: Aktivitas yang dilakukan mungkin tidak menyenangkan, tetapi dianggap penting untuk tujuan pribadi.
3. Perbedaan Utama antara Motivasi Intrinsik dan Internal
Meskipun kedua jenis motivasi ini berasal dari dalam diri seseorang, ada perbedaan penting dalam cara kerja dan aplikasinya:
Sumber Motivasi:
- Motivasi Intrinsik: Sumber motivasi berasal dari dalam diri individu berdasarkan kenikmatan atau kepuasan yang langsung didapatkan dari aktivitas tersebut.
- Motivasi Internal: Sumber motivasi lebih luas, dapat mencakup nilai-nilai pribadi, kewajiban, atau tujuan jangka panjang yang mungkin tidak selalu berkaitan langsung dengan kesenangan dari aktivitas tersebut.
Fokus Aktivitas:
- Motivasi Intrinsik: Fokus utama adalah pada pengalaman atau proses itu sendiri. Aktivitas dilakukan karena individu menikmati atau merasa tertarik padanya.
- Motivasi Internal: Fokus lebih pada hasil atau tujuan yang ingin dicapai, meskipun aktivitas yang dilakukan tidak selalu menyenankan.
Imbalan Eksternal:
- Motivasi Intrinsik: Tidak bergantung pada imbalan eksternal. Orang yang termotivasi intrinsik cenderung melakukan aktivitas untuk kepuasan diri sendiri.
- Motivasi Internal: Bisa melibatkan pertimbangan tentang hasil eksternal, seperti pencapaian tujuan jangka panjang atau pemenuhan kewajiban.
Contoh Kasus:
- Motivasi Intrinsik: Seseorang yang suka menggambar hanya karena ia menikmati proses melukis dan berkreasi.
- Motivasi Internal: Seseorang yang bekerja keras untuk mencapai tujuan karir meskipun tugas yang dilakukan terkadang membosankan atau tidak menyenankan, karena mereka memiliki tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
4. Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Internal dalam Kehidupan Sehari-hari
Kedua jenis motivasi ini memengaruhi kehidupan sehari-hari kita dengan cara yang berbeda. Motivasi intrinsik seringkali lebih berfokus pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi, sementara motivasi internal lebih berorientasi pada pencapaian tujuan jangka panjang dan pemenuhan nilai-nilai pribadi.
Motivasi Intrinsik dalam Pendidikan
Di dunia pendidikan, motivasi intrinsik dapat membuat siswa lebih terlibat dalam proses belajar. Ketika siswa menikmati proses belajar itu sendiri, mereka lebih cenderung untuk mengeksplorasi subjek lebih dalam, berusaha menguasai keterampilan baru, dan mengalami peningkatan prestasi.
Motivasi Internal dalam Karir
Motivasi internal, di sisi lain, lebih sering terlihat dalam konteks karir atau pekerjaan. Orang yang termotivasi secara internal mungkin bekerja keras untuk mencapai tujuan profesional mereka, meskipun pekerjaan tersebut tidak selalu menyenangkan atau memuaskan. Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan dan keinginan untuk mencapai tujuan yang lebih besar adalah pendorong utama di balik perilaku ini.
5. Bagaimana Meningkatkan Motivasi Intrinsik dan Internal?
Meskipun motivasi intrinsik dan internal berasal dari dalam diri seseorang, ada beberapa cara yang dapat membantu individu untuk meningkatkan keduanya.
Meningkatkan Motivasi Intrinsik:
- Mencari Kesenangan dalam Aktivitas: Cobalah untuk menemukan aspek-aspek menyenangkan dalam tugas yang Anda lakukan. Fokus pada proses, bukan hanya hasil.
- Menetapkan Tantangan: Tantangan yang dapat dicapai memberikan rasa pencapaian dan membuat aktivitas menjadi lebih menarik.
- Eksplorasi: Jelajahi kegiatan baru yang dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
Meningkatkan Motivasi Internal:
- Menetapkan Tujuan yang Jelas: Tujuan yang jelas dan terukur memberikan arah yang kuat bagi tindakan Anda, memotivasi Anda untuk mencapainya meskipun ada hambatan.
- Menghubungkan Aktivitas dengan Nilai Pribadi: Cobalah untuk melihat bagaimana aktivitas yang Anda lakukan dapat mencerminkan nilai-nilai atau keyakinan pribadi Anda.
- Mencari Makna dalam Tugas: Meskipun aktivitas mungkin tidak menyenankan, cari alasan mengapa itu penting bagi tujuan jangka panjang Anda.
Motivasi intrinsik dan motivasi internal adalah dua jenis motivasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda. Motivasi intrinsik berfokus pada kepuasan pribadi yang didapatkan dari aktivitas itu sendiri, sementara motivasi internal lebih terkait dengan tujuan dan nilai-nilai pribadi yang lebih luas. Keduanya memainkan peran besar dalam membentuk perilaku kita, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sehari-hari. Memahami perbedaan keduanya dapat membantu kita untuk memotivasi diri sendiri dengan lebih efektif dan mencapai tujuan yang lebih besar.
0 Komentar