SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD NEGERI 4 CIRAHAB KORWILCAM DINDIK LUMBIR KAB. BANYUMAS

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Sdn4cirahab.sch.id- Pendidikan karakter adalah suatu konsep yang sangat penting dalam dunia pendidikan, yang berfokus pada pembentukan sifat dan nilai-nilai yang dapat membantu individu berkembang menjadi pribadi yang bermoral, berbudi pekerti, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan ini tidak hanya melibatkan aspek akademis, tetapi juga mencakup pembinaan sikap, perilaku, serta etika yang baik. Dalam artikel ini, kami akan mengulas berbagai pengertian pendidikan karakter menurut para ahli untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konsep ini.

1. Pendidikan Karakter Menurut Thomas Lickona

Thomas Lickona, seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat, menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya untuk mengembangkan sifat-sifat moral yang baik pada individu. Dalam pandangannya, pendidikan karakter melibatkan tiga komponen utama, yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moralitas), moral feeling (rasa moral), dan moral behavior (perilaku moral). Lickona menekankan pentingnya pendidik untuk menjadi teladan yang baik, serta untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan menginternalisasi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Lickona tentang Pendidikan Karakter

Menurut Lickona, pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa yang baik, yang melibatkan pengajaran tentang nilai-nilai moral, pembentukan rasa empati, serta pembelajaran tentang konsekuensi dari tindakan yang diambil. Pendidikan ini juga bertujuan untuk memperkuat kemampuan individu dalam membuat keputusan yang bijak berdasarkan prinsip moral yang benar.

2. Pendidikan Karakter Menurut John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan ahli pendidikan terkenal, memiliki pandangan yang sangat relevan mengenai pendidikan karakter. Dewey berpendapat bahwa pendidikan harus menekankan pembelajaran aktif yang melibatkan pengalaman langsung, yang pada gilirannya dapat membentuk karakter peserta didik. Menurutnya, pendidikan karakter tidak dapat terpisah dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pembelajaran nilai-nilai moral harus dilakukan melalui pengalaman nyata, bukan hanya pengajaran teoretis.

Pengertian Dewey tentang Pendidikan Karakter

Dewey menganggap pendidikan karakter sebagai sebuah proses yang berkelanjutan yang harus melibatkan interaksi sosial, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, serta kemampuan individu untuk berpikir kritis dan reflektif. Pendidikan karakter menurut Dewey tidak hanya mengajarkan perilaku baik tetapi juga mengembangkan pemikiran moral siswa sehingga mereka mampu membuat keputusan yang tepat dalam konteks sosial yang dinamis.

3. Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia, juga memiliki pandangan yang mendalam mengenai pendidikan karakter. Menurut beliau, pendidikan karakter merupakan bagian integral dari pembentukan pribadi yang berbudi pekerti luhur dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Pendidikan karakter, dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, mencakup pembentukan sikap moral yang baik, serta pengembangan rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dalam diri setiap individu.

Pengertian Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Karakter

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang harus menumbuhkan rasa cinta tanah air, solidaritas sosial, serta semangat untuk mencapai tujuan bersama. Menurutnya, pendidikan karakter juga harus mencakup aspek afektif dan psikomotor, di mana para siswa tidak hanya diberikan teori, tetapi juga dilatih untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pendidikan Karakter Menurut Carter & McGoldrick

Menurut Carter dan McGoldrick, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai moral kepada individu, serta mengajarkan mereka untuk mengembangkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Mereka menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, serta empati dalam pembentukan karakter yang baik.

Pengertian Carter & McGoldrick tentang Pendidikan Karakter

Bagi Carter dan McGoldrick, pendidikan karakter tidak hanya terbatas pada pengajaran tentang etika, tetapi juga mencakup pengembangan kualitas pribadi seperti keberanian, kesabaran, dan rasa hormat terhadap orang lain. Mereka berpendapat bahwa pendidikan karakter dapat dilakukan melalui program pendidikan yang sistematis, melibatkan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

5. Pendidikan Karakter Menurut Nasution

Dalam pandangan H. B. Nasution, seorang ahli pendidikan Indonesia, pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kualitas moral yang baik. Menurutnya, pendidikan karakter melibatkan pembinaan sikap dan perilaku positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Nasution tentang Pendidikan Karakter

Nasution mengungkapkan bahwa pendidikan karakter harus mencakup pembelajaran tentang nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, rasa tanggung jawab, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Bagi Nasution, pendidikan karakter juga harus berfokus pada pengembangan sikap positif terhadap lingkungan sekitar dan kemampuan untuk mengatasi tantangan hidup dengan bijak.

6. Pendidikan Karakter Menurut Mohammad Nuh

Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah bagian dari pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membangun watak dan akhlak yang mulia. Pendidikan karakter yang baik, menurutnya, adalah pendidikan yang bisa membentuk individu yang memiliki rasa moral yang tinggi, serta mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.

Pengertian Mohammad Nuh tentang Pendidikan Karakter

Menurut Mohammad Nuh, pendidikan karakter mencakup pembelajaran nilai-nilai dasar kehidupan, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan formal, agar setiap individu yang menerima pendidikan tersebut dapat tumbuh menjadi pribadi yang bermoral, berbudi pekerti luhur, dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

7. Pendidikan Karakter Menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2010)

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam salah satu publikasinya mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang dilaksanakan untuk membentuk individu yang memiliki nilai moral dan etika yang baik, serta mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Pendidikan karakter ini harus diberikan dengan cara yang holistik dan menyeluruh, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pendidikan Karakter

Pusat Kurikulum dan Perbukuan menyarankan agar pendidikan karakter diberikan dengan pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana siswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan yang dapat menumbuhkan nilai-nilai moral. Pendidikan karakter yang baik menurut mereka adalah pendidikan yang menyentuh seluruh aspek kehidupan siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah.

8. Pendidikan Karakter Menurut David Carr

David Carr, seorang filsuf pendidikan dari Inggris, berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membantu individu menjadi pribadi yang memiliki kebajikan. Carr percaya bahwa pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan bagaimana menjadi baik, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang lebih dalam mengenai apa yang membuat tindakan itu baik.

Pengertian Carr tentang Pendidikan Karakter

Menurut Carr, pendidikan karakter mengajarkan siswa untuk memahami nilai-nilai moral yang mendasari tindakan mereka. Ia juga berpendapat bahwa pendidikan karakter harus dapat mendorong individu untuk berpikir kritis mengenai etika, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang baik dalam situasi apa pun.

9. Pendidikan Karakter Menurut Dewan Pendidikan Nasional Indonesia

Dewan Pendidikan Nasional Indonesia mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membangun kualitas moral dan akhlak siswa, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara. Menurut Dewan Pendidikan Nasional, pendidikan karakter merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang harus diterapkan dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang pendidikan.

Pengertian Dewan Pendidikan Nasional Indonesia tentang Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Dewan Pendidikan Nasional harus mencakup nilai-nilai nasionalisme, etika, dan moralitas yang selaras dengan budaya bangsa. Pendidikan ini juga harus mendorong siswa untuk berperilaku adil, jujur, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah proses yang holistik dan menyeluruh untuk membentuk individu yang memiliki kualitas moral yang baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat, serta dapat berpikir dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika yang benar. Pendidikan karakter sangat penting dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diberikan dengan cara yang terencana, terstruktur, dan melibatkan seluruh elemen pendidikan, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

0 Komentar