SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD NEGERI 4 CIRAHAB KORWILCAM DINDIK LUMBIR KAB. BANYUMAS

25 Contoh Geguritan Tentang Menghargai Waktu untuk Belajar

25 Contoh Geguritan Tentang Menghargai Waktu untuk Belajar

Sdn4cirahab.sch.id - Waktu adalah salah satu aspek yang tidak dapat diulang. Setiap detik yang terlewat tidak dapat kembali, dan itulah sebabnya menghargai waktu adalah salah satu nilai penting yang perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Jawa, waktu memiliki makna yang sangat dalam dan sering kali diungkapkan melalui geguritan, yang merupakan puisi tradisional Jawa yang menyampaikan pesan moral dengan cara yang mendalam dan penuh makna.

25 Contoh Geguritan Tentang Menghargai Waktu untuk Belajar

Menghargai waktu tidak hanya berarti menggunakannya dengan bijak, tetapi juga mencerminkan pemahaman kita tentang kehidupan, nilai-nilai, dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam artikel ini, kita akan membahas 15 contoh geguritan yang mengajarkan tentang pentingnya menghargai waktu, terutama dalam konteks pembelajaran bahasa Jawa.

1. Geguritan: Waktu adalah Kehidupan

Waktu iku urip kang dadi prabawa,
Sakabehing gawe kudu ngati-ati,
Yen ora ana wektu, urip ora dadi makna,
Aja nganti ketinggalan kesempatan ing urip iki.

Dalam geguritan ini, pesan yang terkandung sangat jelas bahwa waktu adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Setiap momen yang terlewatkan adalah bagian dari perjalanan hidup, dan kita harus menjaga setiap detik dengan hati-hati agar kehidupan memiliki makna.

2. Geguritan: Waktu dan Pembelajaran

Wektu ingkang eling, wektu ingkang pinter,
Yen durung diwenehake, ora bakal bisa nyekel,
Ngudi kawruh ora gampang, kudu sabar lan tekun,
Yen wektu wis rampung, kabeh dadi kelangan.

Geguritan ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah sumber daya yang tidak bisa dipulihkan. Belajar membutuhkan ketekunan dan waktu yang cukup, dan jika kita menyia-nyiakannya, ilmu yang kita cari akan terlewat begitu saja.

3. Geguritan: Waktu Seperti Air yang Mengalir

Wektu kaya banyu mili,
Ora bisa dipundhut maneh,
Sakwise ilang, kabeh dadi kenangan,
Yen ora dipigunakna, bakal ketinggalan.

Waktu digambarkan seperti air yang mengalir, yang tidak bisa dihentikan atau dikembalikan. Setiap momen yang terlewatkan akan menjadi kenangan yang tidak dapat dirubah, sehingga kita harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

4. Geguritan: Berharga Waktu untuk Belajar

Wektu iku regane dhuwur,
Saka ngendi wae kudu digarap,
Ngudi ilmu kudu dikarepake,
Aja nganti wektu tiba, ilmu ilang.

Dalam geguritan ini, terdapat ajaran yang sangat kuat bahwa waktu adalah investasi yang sangat berharga. Kita harus menggunakan waktu untuk belajar dan mengasah ilmu, agar waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma.

5. Geguritan: Tidak Ada Waktu yang Bisa Kembali

Wektu iku ora bisa bali,
Dadi apa sing wis kelakon,
Pancen kudu ngati-ati,
Supaya ora kelangan.

Geguritan ini memberikan pelajaran bahwa waktu yang telah berlalu tidak bisa kembali. Oleh karena itu, setiap keputusan dan tindakan kita harus dilakukan dengan bijaksana, terutama dalam hal memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat seperti belajar.

6. Geguritan: Waktu Adalah Anugerah

Wektu iku anugrah, ora kabeh bisa entuk,
Nanging kudu dipigunakna kanthi becik,
Yen ora, kabeh bakal ilang,
Wektu iki ora bisa dibeli.

Pesan moral dalam geguritan ini adalah bahwa waktu adalah pemberian yang sangat berharga dan tidak bisa dibeli dengan harta. Kita harus menggunakan waktu untuk hal-hal yang berguna, terutama dalam hal meningkatkan diri melalui pembelajaran.

7. Geguritan: Jangan Menunda-Nunda Waktu

Yen wektu ora digunakake saiki,
Mula banjur bakal terlambat,
Waktu iku cepet banget liwati,
Aja nganti ketinggalan kesempatan.

Seringkali, kita tergoda untuk menunda-nunda tugas atau belajar. Namun, geguritan ini mengingatkan kita bahwa waktu berjalan sangat cepat, dan jika kita terus menunda, kesempatan untuk berkembang akan hilang begitu saja.

8. Geguritan: Memanfaatkan Waktu dengan Bijak

Wektu iku kudu dipun manfaataken,
Sakabehing urip kudu dijaga,
Yen waktu wis entek,
Aja nganti tresna marang perkara sia-sia.

Geguritan ini mengajarkan kita untuk selalu memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Setiap kegiatan yang kita lakukan seharusnya bernilai positif dan membawa manfaat, bukan untuk sesuatu yang sia-sia.

9. Geguritan: Waktu dan Kesempatan

Wektu iku luwih penting tinimbang emas,
Kesempatan ora bakal teka kaping pindho,
Yen wis kelangan, kabeh ora bisa bali,
Gunakake wektu kanggo ngembangake kawruh.

Kesempatan adalah hal yang sangat berharga, dan geguritan ini mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan sampai kesempatan untuk belajar dan berkembang lewat begitu saja.

10. Geguritan: Waktu dan Keputusan

Wektu iku dadi pertimbangan,
Kudu dipilih lan dijaga,
Yen wis kelangan, kabeh bakal nangis,
Ngudi kawruh kudu diutamakan.

Setiap keputusan yang kita buat terkait dengan waktu akan berdampak pada masa depan kita. Geguritan ini mengajarkan pentingnya menggunakan waktu untuk mencapai tujuan yang lebih besar, seperti mengembangkan ilmu dan keterampilan.


11. Geguritan: Waktu yang Tidak Bisa Dihentikan

Waktu ora bisa mandheg,
Mesthi mlaku tanpa nunggu,
Apa sing wis kelakon ora bisa dibalèkaké,
Sakwise ilang, tinggal memori.

Waktu terus bergerak maju tanpa henti. Kita tidak bisa menghentikan waktu, sehingga penting untuk memanfaatkan setiap detik yang ada untuk kegiatan yang bermanfaat.

12. Geguritan: Belajar dan Waktu

Wektu iku kanca sinau,
Yen ora dimanfaatke, dadi ilang,
Mangka kudu tetep semangat,
Ngudi ilmu ora kenal wektune.

Pentingnya waktu dalam proses pembelajaran sangat ditekankan dalam geguritan ini. Selama kita terus bersemangat untuk belajar, waktu akan menjadi teman yang membantu kita mencapai tujuan.

13. Geguritan: Waktu sebagai Pencipta Kesuksesan

Wektu iku kunci sukses,
Yen dipigunakna kanthi apik,
Sukses bakal teka yen kita tetep semangat,
Aja nganti wektu ilang tanpa arti.

Keberhasilan tidak datang begitu saja. Waktu yang dipergunakan dengan baik akan membuka jalan menuju kesuksesan, terutama dalam hal pembelajaran dan pengembangan diri.

14. Geguritan: Waktu yang Berharga

Wektu iku dudu barang murah,
Sakwise ilang ora bisa diganti,
Mula kita kudu ngajeni wektu,
Supaya urip ora sia-sia.

Dengan tegas geguritan ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Kita harus menghargainya dengan melakukan kegiatan yang produktif, terutama dalam belajar.

15. Geguritan: Menghargai Waktu dengan Ilmu

Wektu iku dadi sandhangan,
Ilmu iku sing utama,
Ngudi kawruh kudu tlaten,
Supaya wektu ora ilang tanpa guna.

Waktu yang dimanfaatkan untuk mencari ilmu adalah waktu yang paling berharga. Belajar dengan tekun akan membuat waktu yang terlewatkan menjadi investasi yang berharga untuk masa depan.

Kesimpulan: Geguritan-gururitan di atas memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya menghargai waktu, terutama dalam konteks belajar. Melalui puisi ini, kita diajarkan bahwa waktu adalah sumber daya yang tidak bisa dikembalikan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pembelajaran, baik itu bahasa Jawa maupun ilmu lainnya, membutuhkan waktu yang tidak bisa diulang. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan setiap momen dengan bijaksana, menjaga fokus, dan terus berusaha untuk mengembangkan diri.

0 Komentar